Reuni Alumni KIFA: Seruan Bersama Menjaga Amanah Pendiri, Menyelamatkan Sekolah dari Kerusakan

Suaragaruda.com //Kota Bandung – Puluhan alumni dari berbagai angkatan dan unit pendidikan di bawah naungan Yayasan Kifayatul Achyar—mulai dari SPG, MI, SMP, SMA, hingga SMK—menggelar reuni akbar pada Sabtu, 14 Juni 2025. Momentum silaturahmi lintas generasi ini tak hanya menjadi ajang nostalgia, tetapi juga panggilan hati untuk bersama-sama menjaga amanah besar yang diwariskan oleh pendiri lembaga, almarhum K.H. Achmad Tombah.

Dengan penuh keprihatinan, para alumni menyaksikan langsung kondisi fisik sekolah yang kini sekitar 75% dalam keadaan rusak berat dan tidak layak digunakan. Ruang-ruang belajar yang dulu menjadi tempat lahirnya generasi pendidik, teknisi, dan pemimpin masa depan kini dibiarkan kosong, roboh, bahkan tak bisa lagi digunakan.

“Kami terpanggil bukan hanya karena kenangan, tapi karena tanggung jawab moral terhadap nilai perjuangan pendiri yayasan. Ini bukan sekadar bangunan yang runtuh, tapi tanda bahwa perhatian kita juga mulai runtuh,” ungkap Ella Tombah, alumni yang juga anak dari pendiri yayasan.

Reuni ini menghasilkan pembentukan IKA KIFA (Ikatan Keluarga Alumni Kifayatul Achyar) sebagai wadah resmi alumni untuk bergerak nyata membantu sekolah. Beberapa program telah disepakati, mulai dari penggalangan dana untuk renovasi sekolah, pemberian beasiswa, hingga penerbitan buku sejarah perjuangan pendiri sebagai bentuk literasi dan penggalangan dana elegan.

Seruan Kepada Para Pemangku Kebijakan: Mari Peduli

Melalui pertemuan ini, para alumni menyampaikan himbauan terbuka kepada pemerintah setempat—baik tingkat kecamatan (Porkofimcam), kota (Pemkot Bandung), maupun provinsi (Pemprov Jawa Barat)—untuk turut serta memperhatikan kondisi lembaga pendidikan yang telah banyak berkontribusi bagi masyarakat ini.

“Kami tidak minta diberi kemewahan, kami hanya berharap adanya kepedulian dan dukungan agar sekolah ini tidak mati perlahan. Kami alumni siap gotong royong, tapi negara juga tidak boleh abai terhadap lembaga yang telah mencerdaskan warganya selama lebih dari setengah abad,” lanjut salah satu alumni.

Yayasan Kifayatul Achyar, yang berdiri sejak 1969, bukan hanya institusi pendidikan biasa. Ia adalah tempat bertumbuhnya karakter, akhlak, dan semangat kemandirian yang telah mencetak ribuan lulusan dari berbagai latar belakang. Semangat “Berdikari, Siger Tengah, dan Manfaat keur Balarea” menjadi nilai hidup yang diwariskan oleh pendirinya dan terus hidup dalam sanubari para alumninya.

Dari Alumni untuk Negeri

Reuni ini bukanlah akhir, tetapi awal dari gerakan kolektif menyelamatkan lembaga pendidikan dari kerusakan dan kelupaan. Para alumni mengajak seluruh masyarakat, relawan pendidikan, dan tokoh masyarakat untuk ikut serta dalam gerakan peduli KIFA.

Karena menyelamatkan sekolah adalah menyelamatkan masa depan.

Dan menjaga amanah pendiri adalah bagian dari menjaga marwah negeri ini.(*)

Red-team alumni97

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *