Promosi Pelatihan Keselamatan Berkendara dan Berlalulintas (PKBB) oleh KOMTRASS untuk Publik Pemotor dan Pemobil di Seluruh Tanah Air

Suaragaruda.com //Pencerahan dan edukasi keselamatan berkendara dan berlalulintas kepada 1.000.000 target Pengguna Jalan di tanah air.Repost ke-4, 2025 KOMTRASS No. 1171 (2/6/2022):

Mungkin sudah sejak tahun pertama mobil dan motor diperkenalkan masuk ke Indonesia sebelum jaman kemerdekaan tiap hari selalu saja terjadi kecelakaan lalu lintas. Tapi nampaknya baru awal tahun 2.000an perhatian publik terhadap keselamatan lalu lintas itu mulai menguat subtansial sehingga muncul ide-ide baru untuk mereduksi jumlah kecelakaan sekaligus jumlah korbannya.

Seperti yang sudah sering dimuat di dalam Info KOMNASTOL sejak 2013 dan KOMTRASS sejak 2019 yang hari ini sudah sampai edisi nomer 1171, Rerata tahunan korban tewas laka lantas yang melibatkan mobil dan motor dalam sepuluh tahun terakhir ini berkisar antara 70-80 orang per hari, suatu jumlah yang cukup besar di masa damai tidak ada perang. Di antara para korban itu menurut data statistik yang beredar di media 70% nya adalah Pemotor, dan di antara korban tewas para Pemotor itu 70%nya lagi adalah mereka yang usia produktif antara 18-56 tahun. Itu belum memperhitungkan biaya sosial dan kerugian finansial nasional akibat kecelakaan yang sampai hari ini belum pernah diteliti. Tanpa disadari banyak orang, jalanan kita telah menjelma menjadi “killing field” yang mengerikan. Banyak yang baru sadar bahwa keselamatan itu penting setelah diri dan/atau keluarganya menjadi korban kecelakaan. Terlambat sudah.

Sangat jelas bahwa kondisi jalanan kita belum sejalan dengan Sila Kemanusiaan dari Pancasila, dan kecelakaan lalu lintas terbukti sangat kontra produktif dengan produktivitas nasional.

Kecenderungan ini harus dihentikan segera dengan cara mengurangi jumlah kecelakaan. Kesan bahwa kondisi jalanan kita itu mengerikan menurut versi orang asing yang pernah datang berkunjung juga perlu dinetralisir. Berbagai langkah untuk itu antara lain perbaikan kompetensi para Pemotor dan Pemobil, penegakan aturan hukum, perbaikan prasarana jalan, dan pembelajaran manajemen publik, dan meningkatkan keandalan sistem keselamatan mobil dan motor.

Meski begitu walaupun faktor-faktor di luar manusia sudah diperbaiki tapi kecelakaan masih juga terjadi bahkan terus meningkat baik dalam kuantitas maupun kualitas. Itu berarti bahwa faktor manusia harus menjadi fokus utama pencegahan kecelakaan lalulintas, yaitu dengan cara meningkatkan kompetensinya dalam berkendara dan berlalulintas.

Untuk maksud tersebut maka KOMTRASS (Komunitas Nasional Traffic Safety dan Security) menawarkan Pelatihan Keselamatan Berkendara dan Berlalulintas (PKBB) oleh KOMTRASS untuk Publik Pemotor dan Pemobil dengan latar pendidikan minimal SMU atau yang sederajat, baik dari kalangan sipil maupun militer di seluruh tanah air.

PKBB oleh KOMTRASS ini dijamin sudah pasti akan lebih komprehensif dibanding pelatihan-pelatihan serupa yang pernah ada di Indonesia dan belum pernah ada duanya. Itu karena pelatihan ini berangkat dari model pemahaman yang komprehensif, holistik, dan sistemik terhadap interaksi ketertiban, keselamatan, dan keamanan berkendara dan berlalulintas. Model Ekosistem Keselamatan 3, 4, 5, 6, dan 7 M. Sebuah model innovatif yang dikembangkan sejak 2003 sebagai bagian dari pengembangan Teori Lingkaran Setan (Theory of Vicious Cycle) oleh INDUS, predecesor KOMTRASS.

Meski keselamatan menjadi *Driving Force * di dalam PKBB atau istilah Bahasa Inggrisnya CTOSSD (Comprehensive Training on Safe and Secured Driving) tetapi di dalam materi training disisipkan pula materi tentang Mutu (Kualitas, yang dalam Bahasa Teknik Nuklir merupakan pangkal dari keselamatan), ketertiban, dan keamanan. Keempat topik utama ini, yaitu ketertiban, keselamatan, keamanan, dan mutu merupakan hasil kajian KOMTRASS untuk dijadikan topik pelatihan peningkatan kompetensi Pengemudi dan ditawarkan menjadi solusi masalah lalu lintas di tanah air.

KOMTRASS yang lahir pada 2019 bersama organisasi pendahulunya, INDUS (Indonesian Institute of Industrial Safety, 2003) dan KOMNASTOL (Komunitas Nasional Pengguna Jalan Tol, 2013) merupakan 3 institusi pertama di Indonesia yang mendefinisikan dan menarik batas yang jelas antara “keselamatan” dan “keamanan” dan antara “selamat” dan “aman”.

Ciri lain dari pelatihan oleh KOMTRASS ini adalah adopsi Konsep Pembinaan Fisik dan Mental Kyokushin Karate untuk mendukung perilaku bermutu, bertertiban, berkeselamatan, dan berkeamanan bagi para Pengemudi di bawah Instruktur Karate sekaligus dosen dalam mata kuliah keteknikan, kemutuan, Keselamatan, dan Keamanan yang sudah berpengalaman lebih dari 30 tahun.

Berikut adalah beberapa saja dari sekian topik materi yang akan diajarkan di dalam PKBB KOMTRASS:
(1) Konsep Mutu, Tertib, Selamat, dan aman (MTSA), sebagai solusi total masalah lalu lintas di jalan;
(2) Menjadi Pribadi Bermutu dan Tangguh (Robust);
(3) Kompetensi keselamatan Pengemudi Mobil dan Pengendara Motor;
(4) Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan;
(5) Eco Driving;
(6) Defensive Driving;
(7) Safety Driving;
(8) Familiarisasi teknologi 10 mobil terbaru dan fitur-fitur keselamatannya;
(9) Studi kasus 13 kecelakaan kecelakaan maut yang pernah terjadi di tanah air dalam kurun waktu 2003-2022;
(10) Basic Life Support;
(11) Beladiri untuk mendukung pribadi berperilaku bermutu, bertertiban, berselamatan, dan beramanan di ruang publik;
(12) Mobil Mesin Pembakaran Dalam vs Mesin Mobil Listrik;
(13) Teori Lingkaran Setan.

Isi dan kedalaman materi PKBB dirinci ke dalam 3 level pelatihan berbeda dengan jarak antar pelatihan minimal 6 bulan untuk memberikan kesempatan kepada para peserta pelatihan melakukan pengayaan atas ilmu, keahlian, dan sikap mentalnya dari pengalaman berkendara agar siap menerima materi pada level pelatihan yang lebih tinggi. Tambahan materi bisa dilakukan berdasarkan kebutuhan pelanggan. Misalnya untuk pelatihan Inhouse training para Pengemudi di sebuah perusahaan akan ditambahkan “Layanan Prima”.

Sebagian besar materi diambil dari “big data” KOMTRASS yang dikumpulkan melalui sharing harian di Grup WA Nasional (Sabang-Merauke) Traffic Safety Security, WAG #TSS 1-11 yang beranggotakan 2.000 orang sejak Maret 2018 didukung dengan “big data” yang dikumpulkan oleh INDUS sejak 2003 dan KOMNASTOL sejak 2013, 2 jaman berbeda sebelum datangnya era sosial media serta bahan ajar kuliah di beberapa perguruan tinggi.

Metode pelatihan: inhouse training minimal 20 peserta; ceramah; diskusi interaktif; dan studi kasus. Biaya investasi tergantung lingkup dan level materi. Kepada setiap peserta diberikan sertifikat tamat. Lihat foto-foto terlampir.

Para Pemangku Kepentingan yang berminat memanfaatkan jasa pelatihan dari KOMTRASS dipersilahkan kontak langsung ke nomer WA: 081398144007, atau kepada anggota KOMTRASS terdekat yang membawa info ini.

Demikian Info Pelatihan Keselamatan Berkendara dan Berlalulintas ini saya sampaikan. Atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Salam KOMTRASS : “Tertib, Selamat, dan Aman.”

Priyanto M. Joyosukarto
KOMTRASS & TSS Founder/Nuclear Engineer/Industrial Safety&Security Lecturer/ Kyokushin Karate Instructor; IKOK Reg. No. 73.236 (1989) /SM-TSA Inspirator & Motivator.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *