AKSI PENDEKAR SINAR BANTEN BERHASIL PECAHKAN REKOR ORI DALAM ACARA MILANGKALA KE 50

suaragaruda.com, Kota Bandung – ORI (Original Rekor Indonesia) kembali mencatat rekor budaya, rekor yang juga dalam rangka kegiatan hari ulang tahun Pendekar Sinar Banten yang ke-50 berhasil memukau para hadirin dan tamu undangan. ORI mencatat rekor aktrasi menarik mobil dengan kulit punggung dengan media kawat kolaborasi dengan seni dan budaya pertama di Indonesia dalam milangkala perguruan seni bela diri pencak silat dan seni debus Pendekar Sinar Banten ke-50. Rekor ini dipecahkan dalam waktu 4 menit dan dengan rekor kolaborasi kolosal, Pimpinan Original Rekor Indonesia Guruh Susanto berharap setelah terpecahnya rekor ini dapat menginspirasi masyarakat untuk mencintai kesenian daerahnya.

“Piagam tadi termasuk piagam kolosal karena dilakukan secara bersamaan walaupun iconnya cuman satu yaitu penarikan mobil dengan kulit punggung pertama kali di Indonesia. Untuk penarikan mobil dengan kulit dipunggung itu dengan kolaborasi seni budaya yang lain ini pertama kali di Indonesia dengan kolaborasi loh, ORI berharap setelah terpecahnya rekor ini menginspirasi masyarakat untuk lebih mencintai kesenian daerahnya.” Ujar Guruh Susanto selaku President Original Rekor Indonesia.

Bacaan Lainnya

Sementara itu Ketua acara Acep menuturkan kegiatan ini dalam rangka ulang tahun Pendekar Sinar Banten yang ke-50, lebih lanjut pihaknya berharap seni budaya yang ada ditingkat nasional khususnya di Kab. Bandung senan tiasa terjaga kelestariannya.

“Kebetulan hari ini dalam rangka kegiatan hari ulang tahun Pendekar Sinar Banten yang ke-50. Dalam kesempatan ini kita bekerja sama dengan musium Original Rekor Indonesia melakukan kegiatan pemecahan rekor, dimana rekor yang kita ciptakan dan alhamdulillah oleh rekan-rekan dari ORI diakomodir kita tadi melaksanakan penarikan mobil dengan kulit punggung, bahwa seni budaya yang ada ditingkat nasional khususnya, umumnya mungkin ya yang khususnya ada di Kab. Bandung kita senantiasa ingin terjaga kelestariannya, sehingga karena mungkin seni budaya adalah benteng pertahanan terakhir harapan kami mungkin seni budaya ini senantiasa terjaga terus sampai akhir kiamat nanti mungkin gitu.” Ujar Acep Supriatna selaku Ketua bidang acara.

Acara yang dihadiri oleh sekitar 500 orang ini berlangsung di komplek Sabilulungan Soreang Kab. Bandung pada Sabtu 20 September 2019.

tonton via vidio.com

tonton via youtube