Pemanfaatan Limbah Minyak Jelantah Menjadi Lilin Aromaterapi Ramah Lingkungan di DesaJambudipa Kec Cisarua

suaragaruda.com – Pemanfaatan Limbah Minyak Jelantah Menjadi Lilin Aromaterapi Ramah Lingkungan di Desa Jambudipa
Abstrak
Minyak jelantah merupakan limbah yang sering tidak diperhatikan masyarakat karena dianggap sepele,

Limbah minyak jelantah seringkali dibuang dan tidak dimanfaatkan menyebabkan penyumbatan saluran air dan pencemaran air, oleh karena itu kegiatan Kuliah Kerja Nyata ini kami mencoba memanfaatkan dan mengedukasi masyarakat agar lebih peduli terhadap limbah minyak jelantah ini. Dan kegiatan ini telah dilaksanakan dari tanggal 10 Agustus 2025 dengan jumlah peserta 18 orang bertempat di Kantor RW 16
Desa Jambudi
pa Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat.

Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pemaparan teori, diskusi, demonstrasi tentang bagaimana cara pembuatan lilin aromaterapi, dan terakhir praktek pembuatan lilin aromaterapi.

Pelatihan dilaksanakan sesuai dengan rencana dengan kegiatan berupa penyampaian materi dan teori mengenai pemanfaatan minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi dan dilakukan praktek pembuatan lilin aromaterapi secara berkelompok. Masyarakat yang terlibat sangat antusias terlebih mereka menjadi tau bagaimana cara memanfaatkan limbah minyak jelantah ini. Masyarakat juga berharap bahwa edukasi yang dilakukan oleh tim kelompok KKNMT Universitas Nurtanio Bandung ini dapat dilakukan secara berkala dan dapat menjadi daya jual di kemudian harinya.

Pendahuluan
Minyak jelantah merupakan limbah rumah tangga yang dihasilkan dari penggunaan minyak goreng secara berulang. Penggunaan berulang tersebut menyebabkan perubahan sifat kimia dan fisik minyak, seperti warna yang menghitam, bau tengik, serta munculnya senyawa berbahaya akibat proses oksidasi dan pemanasan berulang. Apabila dibuang sembarangan, minyak jelantah dapat mencemari lingkungan, menyumbat saluran air, dan mencemari badan air sehingga mengganggu kehidupan akuatik. Oleh karena itu, pengelolaan limbah minyak jelantah secara bijak dan berkelanjutan menjadi isu yang penting untuk diperhatikan.

Salah satu alternatif pemanfaatan minyak jelantah adalah mengolahnya menjadi produk bernilai tambah seperti lilin aromaterapi. Lilin aromaterapi merupakan produk yang banyak diminati karena dapat memberikan efek relaksasi dan kenyamanan melalui aroma yang dihasilkan. Dengan mengombinasikan minyak jelantah yang telah dimurnikan dengan bahan tambahan seperti lilin parafin, pewarna alami, dan minyak esensial, limbah ini dapat diubah menjadi produk yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga memiliki nilai ekonomi dan estetika.

Pemanfaatan minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi tidak hanya berkontribusi terhadap pengurangan limbah rumah tangga, tetapi juga mendukung upaya ekonomi sirkular dan pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan daur ulang kreatif. Selain itu, inovasi ini sejalan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan yang menekankan pentingnya menjaga lingkungan sambil menciptakan peluang usaha baru. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji proses pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah, serta mengevaluasi kualitas dan potensi ekonominya sebagai produk ramah lingkungan.

Metode Pelaksanaan
Kegiatan pemanfaatan minyak jelantah ini ditujukan oleh kelompok 03 KKNMT Universitas Nurtanio Bandung. Sebanyak 18 orang yang mengikuti kegiatan ini diharapkan mampu memahami dan menyebarkan pengetahuan yang telah didapatkan.

Tujuan dilakukannya demo pembuatan tersebut adalah agar masyarakat dapat mempraktekannya secara mandiri dan menetahui tahap demi tahap pembuatannya. Metode dalam kegiatan ini adalah berdasatkan input, proses, output,dan evaluasi.
Input
Kami melakukan observasi terkait pemanfaatan limbah minyak jelantah yang dilakukan masyarakat RW 16 Desa Jambudipa.
Setelah melakukan observasi, tahap yang dilakukan adalah mencoba mengenalkan lilin minyak aromaterapi kepada masyarakat RW 16 Desa Jambudipa.

Tahap terakhir yang dilakukan adalah mengedukasi bagaimana cara pembuatan lilin aromaterapi dari.

Hendi/TN S

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *