suaragaruda.com – Di tanah Ilaga yang sejuk, kesedihan menyelimuti Kampung Wuloni. Tangis pilu keluarga bapak Otope Waker pecah, saat buah hati mereka yang baru berusia lima bulan berpulang karena sakit. Dalam suasana duka itu, prajurit Satgas Yonif 700/Wira Yudha Cakti hadir, bukan dengan senjata di tangan, melainkan dengan hati yang tulus berbagi kesedihan. (15/9/2025).
Melalui Pos Wuloni, kegiatan Binter terbatas dilaksanakan dalam bentuk Safari Honai, sebuah tradisi yang sarat makna kebersamaan dan penghormatan. Dipimpin oleh Letda Inf Arya, para prajurit mendatangi rumah duka, menyampaikan belasungkawa, serta memberikan penguatan moral bagi keluarga yang ditinggalkan.
Letda Inf Arya menuturkan bahwa kehadiran prajurit dalam duka masyarakat adalah panggilan hati.
“Kami ikut berduka atas kepergian putra bapak Otope Waker. Kehadiran kami bukan hanya untuk menjaga keamanan, tetapi juga untuk merasakan apa yang dirasakan oleh masyarakat. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kekuatan,” ucapnya penuh empati.
Danpos Wuloni, Lettu Inf I Made Mertiana, menambahkan bahwa kegiatan ini adalah wujud nyata bahwa TNI dan rakyat adalah satu.
“Duka masyarakat adalah duka kami juga. Kami berharap dengan kebersamaan ini, keluarga yang ditinggalkan merasa tidak sendiri. TNI akan selalu ada, tidak hanya saat suka, tetapi juga saat duka,” ujarnya dengan mantap.
Dalam safari honai itu, loreng prajurit bukan hanya simbol keteguhan, tetapi juga selimut kasih yang menenangkan hati. Di tengah linangan air mata, lahir sebuah pesan sederhana namun abadi: TNI ada bersama rakyat, hingga ke ruang terdalam duka dan harapan.
Autentikasi: Pen Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 700 Wira Yudha Cakti
Jhoni